cover
Contact Name
Samuel M. Simanjuntak
Contact Email
smsimanjuntak@unai.edu
Phone
+6281296081331
Journal Mail Official
smsimanjuntak@unai.edu
Editorial Address
-
Location
Kab. bandung barat,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Skolastik Keperawatan (e-Journal)
ISSN : 24430935     EISSN : 24431699     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Scope Medical-Surgical Nursing Critical Care Nursing Psychiatric Nursing Nursing Management Community Nursing Nursing Education Pediatric & Obstetric Nursing Transcultural Nursing Gerontic Nursing
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember" : 10 Documents clear
PENGGUNAAN DIALIZER RE-USE PADA PASIEN HEMODIALISA TERHADAP NILAI UREA REDUCTION RATIO (URR) DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG Debilly Boyoh
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.738

Abstract

Pendahuluan: Pemakaian ulang dializer (Dializer Re-Use) merupakan suatu tindakan pemakaian dializer lebih dari satu kali pada pasien yang sama. Dializer setetah digunakan dalam proses hemodialisis dibersihkan dan dilakukan sterilisasi baik menggunakan mesin maupun manual. Pemakaian dializer re-use di Indonesia mulai sekitar tahun 1998 sebagai dampak dari krisis moneter yang melanda Indonesia. Pemakaian dializer secara ulang dapat menurunkan tingkat efektif karena berbagai alasan, diantaranya adalah terjadi penurunan nilai Urea Reduction Ratio (URR) sehingga tidak optimal bila dipakai untuk proses hemodialisis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dializer reuse ke-7 masih layak digunakan kembali dengan hasil yang efektif. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah pra-experimental dengan disain one group pretest-posttest. Populasi penelitian ini adalah pasien yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Advent Bandung, sampel yang digunakan berjumlah 15 pasien yang di pilih secara purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai rata-rata Urea Reduction Ratio pada dializer re-use ke-2 yaitu 71.00. Hasil nilai rata-rata Urea Reduction Ratio pada dializer re-use ke-7 adalah 67.40. Sehingga dapat disimpulkan adanya perbedaan pada nilai hasil Urea Reduction Ratio dengan nilai thitung adalah 1.020 dan nilai ttabel adalah 1.771 yang artinya 𝐻0 di tolak dan 𝐻𝛼 diterima. Nilai hasil Urea Reduction Ratio dari pamakaian dializer re-use ke-7 masih di atas dari standart ≥ 65% yang berarti dializer pemakaian ke-7 masih dapat digunakan oleh pasien yang melakukan terapi hemodialisa. Diskusi: Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan dializer re-use yang dilihat dari hasil Urea Reduction Ratio dengan perancu (jenis kelamin, usia, lama menjalani terapi hemodialisa) sehingga dapat menambah khazanah keilmuan yang lebih luas dan mendalam. Kata kunci: dializer, hemodialisa, Urea Reduction Ratio
TINGKAT KEMANDIRIAN DAN STATUS DEPRESI LANSIA DI PANTI WERDHA BETHANIA LEMBEAN DAN BALAI PENYANTUNAN LANSIA SENJA CERAH MANADO Arlien Jeannete Manoppo
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.739

Abstract

Pendahuluan: Secara alami proses penuaan mengakibatkan perubahan fisik dan mental dan hal ini mempengaruhi kondisi ekonomi dan sosialnya. Perubahan-perubahan tersebut menuntut dirinya untuk menyesuaikan diri secara terus menerus dan apabila proses penyesuaian diri dengan lingkungannya kurang berhasil maka timbulah berbagai masalah yang kompleks bagi lanjut usia (lansia). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan yang signifikan antara tingkat kemandirian dan status depresi lansia. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi korelasi. Populasi penelitian ini adalah klien lansia yang dirawat di Panti Werdha Bethania Lembean dan Balai Penyantunan Lansia Senja Cerah, Manado. Sample dalam penelitian ini ditetapkan secara sensus sebanyak 73 orang lansia. Data univariat menggambarkan 46 (63%) responden memiliki kemandirian serta 52 (71,2%) responden tersebut mengalami depresi dengan penjabaran 15 (20,5%) responden mengalami depresi ringan, 20 (27,4%) responden mengalami depresi sedang, dan 17 (23,3%) responden mengalami depresi berat. Uji korelasi spearman rho menunjukkan terdapat hubungan signifikan yang searah tingkat kemandirian dan status depresi lansia di Panti Werdha Bethania Lembean serta Balai Penyantunan Lansia Senja Cerah Manado (p=0,001; α=0,05, maka p<0,05) dengan korelasi yang rendah (r=0,375). Hasil: penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi akademisi khususnya asuhan keperawatan terhadap lansia terkait tingkat kemandirian dan status depresi lansia. Diskusi: Disarankan untuk penelitian selanjutnya mengenai cara mengatasi tingkat depresi dan meningkatkan kemandirian lansia. Kata kunci: Lansia, Status Depresi, Tingkat Kemandirian.
KONVENSIONAL BED-BATH DAN PREPACKED DISPOSABLE BED-BATH DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG Sapti Djula
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.740

Abstract

Pendahuluan: Setiap hari pasien butuh pemenuhan kebersihan diri mereka yaitu dimandikan oleh perawat karena kelemahan fisik dan kondisi sakit. Trend memandikan pasien saat ini sudah mengalami perubahan di berbagai rumah sakit yang beralih dari metode konvensional bed bath kepada disposable bed bath. Konvensional bed bath adalah metode memandikan pasien dengan cara tradisional yaitu menggunakan air dan sabun dalam menjaga kebersihan diri. Metode disposablebed bath adalah metode memandikan dengan menggunakan washcloth sekali pakai yang aman bagi kulit pasien. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara kenyamanan pasien yang menerima metode konvensional bed bath dan prepacked disposable bed bath dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan diri di Rumah Sakit Advent Bandung. Metode: Penelitian ini adalah quasi exsperiment dengan desain penelitian crossover. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 20 orang pasien yang dirawat di bangsal medical bedah Rumah Sakit Advent Bandung. Analisis yang digunakan dalam membandingkan kedua cara memandikan tersebut dianalisis menggunakan paired t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dimana nilai p-value < 0,05. Meskipun kedua metode berada dalam rentang kategori baik namun didapati perbedaan yang bermakna dimana metode konvensional bed bath lebih membuat pasien merasa lebih nyaman saat setelah dimandikan. Diskusi: Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh bagian keperawatan dalam memberikan pelayanan pada pasien dalam pemenuhan kebutuhan personal hygiene yang membuat pasien merasa lebih nyaman. Kata kunci: personal hygiene, konvensional bed bath, prepacked disposable bed bath, kenyamanan.
TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DAN RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT TERHADAPAT SKALA INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI TRESNA WERDHA KARITAS CIMAHI Dr. Nilawati Soputri
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.741

Abstract

Pendahuluan: Insomnia pada orang lanjut usia (lansia) dapat diatasi dengan menggunakan beberapa cara, diantaranya dengan melakukan terapi relaksasi otot progresif dan rendam kaki dengan air hangat, namun diantara keduanya belum diketahui mana yang lebih efektif dalam menurunkan insomnia pada lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas antara terapi relaksasi otot progresif dan rendam kaki dengan air hangat dalam mengatasi insomnia lansia di Panti Werdha Karitas Cimahi. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi experimental dengan desain pre-test and post-test. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 17 orang lansia yang diberikan dua intervensi pada waktu yang berbeda. Sebelum diberi intervensi skala insomnia subjek diukur dengan menggunakan kuesioner insomnia rating scale (IRS). Intervensi pertama adalah pemberian terapi relaksasi otot progresif selama tiga kali dalam seminggu, lalu diukur kembali skala insomnia subjek pada hari terkahir pada minggu tersebut dengan menggunakan insomnia rating scale (IRS). Setelah itu subjek diistirahatkan selama satu minggu. Sesudah itu dilanjutkan dengan pemberian intervensi kedua yaitu rendam kaki dengan air hangat selama tiga kali dalam seminggu dan pada hari terakhir skala insomnia subjek diukur kembali dengan menggunakan kuesioner insomnia rating scale (IRS)). Hasil: Skala insomnia sebelum terapi relaksasi otot progresif dan rendam kaki dengan air hangat adalah 11.71. Skala insomnia sesudah Terapi relaksasi otot progresif adalah 9.00 dan hasil sesudah rendam kaki dengan air hangat adalah 8.88. Diskusi: Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap skala insomnia antara terapi relaksasi otot progresif dan rendam kaki dengan air hangat pada lansia di Panti Tresna Werdha Karitas Cimahi. Kata Kunci: Insomnia, Relaksasi Otot Progresif, Rendam Kaki dengan Air Hangat
TEKNIK INJEKSI INTRAMUSKULAR TANPA ASPIRASI UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS NYERI SAAT PROSEDUR INJEKSI VITAMIN NEUROBION 5000 PADA PASIEN POLI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG Evelyn Tambunan
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.743

Abstract

Pendahuluan: Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh pengalaman penulis saat bertugas di rumah sakit Advent Bandung, dimana prosedur penyuntikan intramuskular merupakan salah satu tindakan yang menimbulkan nyeri dan menggangu kenyamanan pasien. Prosedur baku yang berlaku hingga saat ini adalah masih menggunakan teknik aspirasi saat melakukan penyuntikkan intramuskular. Tujuan: Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memperoleh gambaran intensitas nyeri penyuntikan intramuskular vitamin neurobion 5000 dengan teknik aspirasi dan tanpa aspirasi, serta perbedaan yang signifikan intesitas nyeri antara kedua teknik tersebut. Metode: Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode quasi experimental dengan model non-equivalent control group. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasien poli rawat jalan rumah sakit Advent dengan jenis kelamin perempuan usia ≥ 18 tahun. Sampel berjumlah 44 responden yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi yang berupa skala nyeri penyuntikan intramuskular vitamin neurobion 5000 yang akan diisi oleh observer. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah intensitas nyeri dengan skala penilaian verbal (VRS) 0-3. VRS adalah intstrumen yang sudah valid (p = 0.01) dan lazim digunakan dalam praktek klinis untuk mengukur ntensitas nyeri. Hasil: Hasil analisa statistik Mann Whitney terdapat perbedaan skala nyeri yang signifikan dengan nilai p 0,001 (=0,05) antara prosedur penyuntikan intramuskular vitamin neurobion 5000 dengan teknik aspirasi dan tanpa aspirasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik injeksi intramuskular tanpa aspirasi efektif dapat menurunkan skala nyeri penyuntikan intramuskular di Rumah Sakit Advent Bandung. Diskusi: diharapkan teknik tanpa aspirasi ini dapat menjadi prosedur baku dalam Standard operational procedure (SOP) yang berlaku, dan bagi penelitian selanjutnya untuk menggunakan jumlah sampel yang lebih banyak dan lebih homogen/spesifik, alat pengukuran skala nyeri yang berbeda dan jenis/larutan obat yang berbeda. Kata kunci: injeksi intramuskular teknik aspirasi, injeksi intramuskular teknik tanpa aspirasi, intensitas nyeri
FUNGSI KOGNITIF TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DI PANTI WERDHA BETHANIA LEMBEAN DAN BALAI PENYANTUNAN LANSIA SENJA CERAH MANADO Elisa Anderson
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.745

Abstract

Pendahuluan: Salah satu indikator keberhasilan pembangunan lebih khusus di bidang kesehatan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup. Proses penuaan penduduk tentunya berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, dan terutama kesehatan, karena dengan semakin bertambahnya usia, fungsi organ tubuh semakin menurun baik karena faktor alamiah maupun karena penyakit Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi apakah ada hubungan yang signifikan fungsi kognitif dan tingkat kemandirian lansia. Metode: Peneliti menggunakan metode studi korelasi untuk mencapai tujuan penelitian. Klien lansia yang dirawat di Panti Werdha Bethania Lembean dan Balai Penyantunan Lansia Senja Cerah Manado adalah populasi penelitian, 73 responden dipilih sebagai sampel dari populasi tersebut dengan metode sensus. Hasil: 50 (68,5 %) responden tidak mempunyai gangguan kognitif dan 46 (63 %) responden memiliki kemandirian. Ada hubungan signifikan yang searah antara status kognitif dan tingkat kemandirian lansia di Panti Werdha Bethania Lembean serta Balai Penyantunan Lansia Senja Cerah Manado (p=0,001; α=0,05, maka p<0,05) dengan korelasi yang rendah (r=0,397). Diskusi: Temuan ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi dalam aplikasi asuhan keperawatan dan dapat menjadi data acuan untuk merencanakan kegiatan yang dilakukan di tempat layanan lansia. Kata kunci: Lansia, Status Kognitif, Tingkat Kemandirian.
TEKANAN DARAH BERDASARKAN POSISI FLAT ON BED, SEMIFOWLER DAN FOWLER PADA VARIASI KELOMPOK USIA Yunus Elon
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.746

Abstract

Pendahuluan: Tekanan darah merupakan tanda vital untuk menentukan status kesehatan. banyak faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah salah satunya adalah posisi tubuh. Pada peneitian ini akan diteliti hasil pengukuran tekanan darah setelah perubahan posisi yaitu pada posisi flat on bed, semifowler dan fowler. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan perbedaan hasil pengukuran tekanan darah pada perubahan posisi tubuh. Metode: metode observasi analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i SD, SMP dan mahasiswa Universitas Advent Indonesia yang di kategorikan dalam usia anak-anak, remaja dan dewasa. Teknik pengambilan sample yang digunakan purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 69 orang. Penelitian ini dianalisa dengan menggunakan analisa statistik deskriftif dan uji T Berpasangan. Hasil: Hasil menunjukan nilai rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik posisi flat on bed 100.17/69.39, 108.39/73.35, 114.65/71.35 mmHg, posisi semifowler yaitu 99.52/72.43, 101.78/73.83, 112,61/72.87 mmHg dan posisi fowler yaitu 102.57/71.87, 108.22/75.74, 112.91/75.78 mmHg berdasarkan kelompok usia anak-anak, remaja dan dewasa. Ada perbedaan hasil pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik pada posisi flat on bed dan semifowler (p value < 0.05) dan diastolik posisi flat on bed dan fowler (p value <0.05). Diskusi: Berdasarkan hasil penelitian dapat di nyatakan bahwa posisi sangat mempengaruhi tekanan darah, dimana semakin tinggi posisi kepala dari jantung maka akan semakin tinggi tekanan darah. Kata kunci: flat on bed, semifowler, fowler, posisi tubuh tekanan darah.
LATIHAN KEGEL UNTUK MENGOPTIMALKAN KUALITAS HIDUP LANSIA DENGAN INKONTINENSIA URINE DI AREA KERJA PUSKESMAS PARONPONG BANDUNG BARAT Idauli Simbolon
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.747

Abstract

Pendahuluan: Inkontinensia Urin (IU) adalah bocornya urin tanpa dapat dikontrol dan sering terjadi pada wanita. Prevalensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dampaknya mempengaruhi dimensi fisik, psikologi, sosial ekonomi termasuk kualitas hidup. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keefektifan latihan Kegel dalam menurunkan frekwensi inkontinensia, jumlah urin yang bocor, dampak negatif dari IU dan kualitas hidup. Metode: quasi experiment digunakan dengan satu grup pre dan post-test dengan populasi wanita lanjut usia yang mengalami IU dengan beberapa kriteria inklusi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekwensi inkontinensia, dan jumlah urin yang bocor berkurang dengan p <0.05. Dampak negatif terhadap kegiatan di luar rumah, latihan dan olahraga, hubungan dengan suami, kegiatan seks, berganti pakaian dan perasaan bau menurun secara signifikan (p<.05), namun tidak berdampak terhadap kegiatan di dalam rumah, kualitas tidur dan harga diri (p >.05). Hasil menunjukkan dampak positif terhadap peningkkatan kualitas hidup dengan nilai p <.05. Diskusi: Latihan Kegel direkomendasikan untuk mengatasi inkontinensia urin pada wanita lansia. Kata kunci: Lansia, Latihan Kegel, Kualitas Hidup, Inkontensia Urine.
ANALISIS PENGETAHUAN ORANG TUA DAN PERSEPSI RESIKO TERHADAP KESEDIAAN ORANG TUA MENGIJINKAN ANAK MENDAPAT VAKSINASI HPV Manoppo J Ivanna
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.748

Abstract

Pendahuluan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan persepsi risiko tentang HPV dan vaksin HPV, serta kesediaan orang tua dalam mengijinkan anak laki-laki mendapat vaksin di kemudian hari. Tujuan: Untuk menganalisa gambaran pengetahuan dan persepsi tentang HPV dan vaksin HPV. Metode: menggunakan pendekatan secara deskriptif analitik, serta desain cross sectional. Teknik sampling digunakan purposive, dengan sampel 52 responden. Hasil: ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kesediaan orang tua mengijinkan anak laki-laki mendapat vaksinasi HPV dengan Pvalue 0.02 dan memiliki nilai korelasi positif 0.32; ada hubungan yang signifikan antara persepsi risiko dengan kesediaan orang tua mengijinkan anak laki-laki mendapat vaksinasi HPV dengan Pvalue 0.00 memiliki korelasi positif yaitu 0.36. Diskusi bagi Penyedia Layanan Kesehatan dapat memberikan promosi di tempat-tempat umum, khususnya di sekolah agar anak dan orang tua dapat lebih memahami tentang HPV dan vaksinasinya. Kata kunci: Kesediaan orang tua, pengetahuan, persepsi risiko, vaksinasi HPV
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWI FAKULTAS KEPERAWATAN UNKLAB Nova Gerungan
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 2 (2017): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v3i2.749

Abstract

Pendahuluan: Periksa payudara sendiri atau SADARI merupakan salah satu upaya dini yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker payudara pada wanita. Salah satu hal yang mendasari perilaku adalah pengetahuan seseorang. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu, perilaku yang di dasari pengetahuan akan bertahan lama di bandingkan dengan yang tidak di dasari oleh pengetahuan. Mahasiswi Keperawatan UNKLAB sudah mendapatkan pelajaran dan informasi tentang SADARI, namun masih terdapat mahasiswi yang tidak melakukannya. Tujuan: Meningkatkan tingkat kesadaran akan pentingnya SADARI untuk pencegahan kanker dini. Metode: penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Cross-sectional, populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswi keperawatan tingkat IV UNKLAB, pengambilan sampel di lakukan dengan cara total sampling dengan jumlah mahasiswi 48 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner skala Guttman. Analisa univariate menggunakan presentasi pada variable pengetahuan dan perilaku dan analisa bivariate menggunakan Spearman rank. Hasil: penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswi memiliki pengetahuan SADARI yang sedang 42 (87,5%) dan perilaku SADARI yang cukup 25 (54,2%). Tidak ada hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan dengan perilaku SADARI mahasiswi Fakultas Keperawatan UNKLAB dengan p value 0,235 (>0,05). Keeratan hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku SADARI memiliki nilai keeratan 0,175 yang berarti arah hubungan negatif. Diskusi: Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNKLAB di harapkan dapat mengaplikasikan ilmu tentang SADARI yang sudah di peroleh. Kata Kunci: Pengetahuan, Perilaku, SADARI

Page 1 of 1 | Total Record : 10